KISAH NYATA : BERMAIN TANAH DENGAN 2 TEMANKU DIRUMAH DINAS YANG KOSONG.
Kisahku ,Aku akan bercerita tentang ''penghuni'' rumah-rumah dinas yang berdekatan dengan rumahku. Kala itu hobyku adalah bermain tanah. Membuat kue-kue dari tanah, membuat rumah-rumahan dari tanah. Hoby yang dipandang jorok anak / orang tua zaman sekarang ,namun sebenarnya bermain tanah baik bagi kreatifitas motorik anak. Seperti jargon iklan ''berani kotor itu baik''.
Rumahku bersebelahan dengan kantor kepala desa. Rumah kakekku terletak dipinggir jalan raya. Area ini hanya dimukim beberapa rumah saja. Terdapat 2 rumah dinas guru disini, bersebelahan dengan klinik puskesmas yang operationalnya seminggu 3x dan selalu ramai dengan antrian puluhan orang pada setiap hari operationalnya. Aku heran dari dulu sampai sekarang, klinik puskesmas itu masih ramai saja antrian. Banyak juga yang sakit tiap minggunya😯.
Mantri dan asisten mantri tersebut cukup cekaten juga teliti dalam memeriksa pasien, pantas pasien ketagihan dengan pelayanan mantri yang ramah layaknya dokter RS-RS ternama dikabupaten🙂.
Proud of you dr A (*inisial).
Beliau adalah mantri yang pemahaman agamanya baik, tak pernah tinggal solat. Pasien rela menunggu dr A selesai solat dimasjid, walaupun kondisi pasien gregesi (*meriang😷😁.net).
Aku sendiri beberapa kali periksa keklinik puskesmas tersebut walaupun biaya pengobatannya sangat-sangat murah untuk ukuran resep obat mujarab dan pelayanan.
Setelah aku dewasa ,aku memahami kemujaraban obat yang beliau resepkan terletak pada keikhlasan beliau dan juga ibadah beliau. Karakter beliau sangat berpengaruh dalam profesi kedokteran yang beliau emban. Profesi-profesi yang berkesinambungan langsung dengan masyarakat akan sangat terasa atau tidak manfaatnya ,tergantung dari keseharian karakter dan ibadahnya sang individu.
Kemudian, disebelah klinik puskesmas tersebut ada rumah dinas dokter pendatang yang digunakan untuk menetap , kita panggil saja dokter ini dokter B.(Klinik puskesmas bukan untuk menetap, karna dokter A dan asisten dokter yang datang seminggu 3x tidak bermukim disini).
Waktu aku masih kecil, aku sekali pernah periksa ke dokter B karna amandel akut. Aku takut sekali disuntik, fobia jarum suntik, fobia dengan benda-benda tajam, seperti silet, pisau, karter, ujung gunting.
Waktu aku dibawa kedokter B ,kondisiku nangis kejer. Dokter B mengatakan padaku kalo tidak mau diperiksa kelak leherku akan dilubangi dan dipasangi selang macam selang air supaya bisa bernafas😁. Ngeri dan akhirnya aku pun menurut. Aku benci dengan obat. Obat amandel ada yang sebesar jempol, aku benci minum obat dan selalu muntah dengan bau-bau obat.
Kembali pada cerita awal soal ''penghuni'' rumah dinas yang telah kosong.
Rumah yang aku ceritakan ini adalah 2 rumah dinas berdempetan yang ada sumurnya di sebalah kanan. Berdekatan dengan area persawahan dari sisi kanan dan belakangnya. Dibelakang rumah ada kolam memanjang -+ ukurannya 1,5mx7m yang dulu diisi air dan kami sering berenang disitu. 2 rumah dinas ini awalnya dempet, namun akhirnya dinding tengahnya dijebol dan menjadi 1 ukuran rumah yang memanjang.
Aku suka sekali bermain diarea ini, rumah yang suasananya ternampak teduh karna dikelilingi pohon rambutan yang usianya sudah 17 tahunan saat itu. Didepan rumah tersebut ada pohon kamboja berbunga putih ,pohon nusa indah dan dibawahnya ada rerumputan jepang yang hijau.
Didepan halaman itu juga ada 3 pohon rambutan berjajar memanjang hingga ke tepi jalan. Dan ditepi jalan berjajar pohon tabebuya.
Dahan ,ranting dari pohon tabebuya ini sering dipangkas hampir setiap sisi kiri kanan ,karna ranting-ranting tersebut menghalangi jalan raya yang sering dilewati bis ramayana yang dulunya kami panggil mbah romo.
Bis ramayana ini memiliki sejarah panjang, dan hampir merajai transportasi diera jaman kami thn 90an. Bis ini memiliki banyak armada yang jam keberangkatannya memiliki keteraturan mengantar penumpang dengan jarak kedatangan pada setiap 15 menit di waktu pagi. Karna banyak anak-anak sekolah menggunakan bis ini sebagai transportasi umum. Bis ini juga sebagai transportasi jarak tempuh antar profinsi jawa dan luar jawa.
Khusus bis-bis ramayana transport jarak dekat , memiliki mesin yang santuy dalam berjalan ,maka itu kami sebut bis ini mbah romo karna lelet 😁.
Dulu kantor kepala desa disini dibangun memanjang saling berhadapan. Bangunan panjang sebelah kanan sebagai kantor kepala desa, dan bangunan panjang sebelah kiri ada 5 ruang. Ruang paling ujung dekat rumah dinas guru dulunya difungsikan sebagai TK.
Area kantor kepala desa ini sangat melimpah akan tanah-tanah halus. Tanah-tanah inilah yang aku jadikan objek kreatifitasku dalam bermain ''sendirian''.
Aku sering sekali bermain disini, membawa sendok, batok kelapa, mangkuk-mangkuk bekas untuk dijadikan sarana cetakan saat aku berkreatifitas bermain tanah.
Jika aku sudah datang ketempat itu dengan membawa ''peralatan perang'', 2 orang anak kecil seusiaku sudah menungguku.
(*2 anak ini seumuran ,sebaya denganku dan berjenis laki-laki dan perempuan, hanya berkaos krem celana pendek warna krem tua, lalu yang perempuan memakai dress pendek selutut krem agak kebiruan. Kulitnya sawo coklat, raut wajah datar dengan senyum yang sesekali terlihat tipis, hampa. Tapi tidak menakutkan 🙂).
Mereka berdua juga membawa peralatan yang hampir sama denganku. Mereka berdua ini kompak sekali denganku. Walaupun kami tidak mengobrol dalam permainan, namun aku memahami interaksi mereka kepadaku.
Awalnya mereka berdua ini sering mengintipku dari dalam rumah dinas itu, kala aku bermain sendirian. Saat aku memanjat pohon kamboja / pohon nusa indah. Mereka ingin ikut bermain tapi aku tak pernah mengajaknya ketika itu.
Karna kasihan, aku akhirnya mengajak mereka bermain karna mereka selalu tersenyum kepadaku.
Tapi anehnya mereka ini tidak muncul bermain denganku ketika aku bermain bersama teman-teman sebayaku disini.
Hingga suatu hari, mereka mengajakku masuk kedalam rumah dinas kosong itu, karna lama kosong, tentu rumah itu sangat kotor, berdebu, dan banyak sampah. Aku diajak mereka masuk kedalam WC (*toilet.net). Wc itu ada 2 sebelah kanan dan kiri berdempetan dalam 1 dinding.
pict ilustrasi cc : google.
Kata mereka berdua ,wc sebelah kiri adalah tempat mereka. Setiap aku diajak masuk ke wc itu aku tidak pernah mau, aku menunggu mereka diluar. Dan aku selalu meminta mereka untuk main diluar karna main didalam rumah kosong ini rasanya tak nyaman. Skip.
Tahun berikutnya, tiba-tiba ada keluarga guru dan 2 anaknya, perempuan dan laki-laki. Anak perempuannya kurang lebih usianya sama denganku, dan yang laki-laki beda jarak usia -+ 6 tahunan. Keluarga tersebut akhirnya menempati rumah dinas itu, yang 2 rumah berdempetan itu menjadi 1 rumah memanjang.
Aku berteman dengannya, dan memanggil dia dengan panggilan mbak, sebut saja mbak D. Dia memanggilku dengan mbak juga. Nah kamar mbak D ini ada persis dibelakang pohon kamboja, kamar sebelah kamar orang tuanya berada dibelakang pohon nusa indah.
Aku juga sering bermain dan kadang menginap walo hanya semalam di kamar mbak D.
Suatu ketika Mbak D cerita padaku kalo kamar mandi WC depan kamarnya rusak tak bisa digunakan. Wc sebelah kiri.
Walaupun sudah dibetulin tapi tetap saja rusak. Hanya wc sebelah kanan saja yang hanya bisa digunakan. Alhasil wc depan kamarnya ini lebih sering ditutup.
Aku hanya mendengarkan saja apa yang ia ceritakan tentang wc itu.
Hingga kini kami masih berteman ,aku pun tak pernah bercerita padanya ,jika wc tersebut adalah rumah 2 teman masa kecilku. Jadi wajar saja kalo wc itu tak dapat digunakan.
Sampai saat ini ,saat setelah kami dewasa. Tak pernah sekalipun aku menceritakan pada siapapun tentang 2 teman masa kecilku dirumah dinas kosong itu.
Setelah belasan tahun berlalu ,sudah banyak perubahan yang terjadi pada area ini. 110% berbeda. Kantor balai desa yang dibangun semakin luas, kantor yang berhadapan telah dirubuhkan dibangun pendopo. Kemudian semua area telah dipaving. Dan rumah dinas itu telah dirubuhkan karna telah lama kosong, kemudian dibangun PAUD. (mbak D dan keluarganya menempati rumah itu hanya sekitar -+10 thnan). Dan berpindah desa asal neneknya dan membangun rumah disana. Mbak D sudah menikah dan memiliki anak dan tinggal di kota. Satu kota denganku sekarang hanya beda area.
Klinik puskesmas dan rumah dinas dokter masih ada sejak kini ,karna klinik puskesmas tetap beroprasional 3x dalam seminggu.
Lalu, setelah semua area berubah drastis dan banyak tempat-tempat usaha dibangun ,kamipun juga telah tumbuh dewasa .
Apakah aku tetap bertemu 2 teman masa kecilku kala itu???
CERITA INI TAHAP AWAL DIMANA PENGHUNI ALAM LAIN MULAI SERING MENAMPAKKAN DIRI.
NANTIKAN JAWABANNYA DI CERITA SELANJUTNYA.
to be continued....🙂🙂
Komentar
Posting Komentar